Judul : Kisah Sobat Nabi Muhammad Saw.Abu Bakar As-Siddiq
link : Kisah Sobat Nabi Muhammad Saw.Abu Bakar As-Siddiq
Kisah Sobat Nabi Muhammad Saw.Abu Bakar As-Siddiq
Halaman ini memuat wacana kisah sobat Nabi Muhammad Saw. Abu Bakar as-Siddiq,Umar bin Khotob,Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Tolib.ABU BAKAR AS-SIDDIQ
a. Gelar "as-Siddiq" untuk Abu Bakar
Nama orisinil Abu Bakar as-Siddiq ialah Abdul ka'bah bin Abi Quhafah,lahir dari seorang ayah berjulukan Abi Quhafah bin Usman bin Amr Ka'ab dan dari ibu berjulukan Salma binti Syahrah. Beliau lahir pada tahun 571 M dari Bani at-Tamimi yang termasuk dalam suku Quraisy,Yakni suku yang dihormati di Kota Mekah. Ketika masuk Islam,Nabi Muhammad Saw.mengganti nama dia menjadi Abdullah bin Abi Quhafah.
Keahlian utama dari dia ialah memelihara anak unta sehingga orang-orang menyebutnya dengan Abu Bakar yang berarti "bapak anak unta" Di samping itu dia juga dipanggil "Atiq" yang berati tampan lantaran dia mempunyai wajah yang ganteng sehingga bayak orang yang mengaguminya.
Dari asal undangan keluarga,Abu Bakar dan Nabi Muhammad Saw. berasal dari suku yang sama,yaitu Quraisy.Bahkan,keduanya mempunyai nenek moyang yang sama. Garis keturunan Abu Bakar dan Nabi Muhammad Saw.bertemu pada nenek moyang mereka yang berjulukan Murrah bin Ka'ab . Abu Bakar dikenal jujur,bijaksana dan murah hati.Beliau juga menjadi pedagang yang suksis dan orang yang dermawan.
Abu Bakar sudah menjadi sobat Rosullah Saw. sebelum masuk Islam. Miskipun dia masuk Islam ,Abu Bakar mendukung perilaku Nabi saw. yang suka membantu kaum lemah. Oleh alasannya ialah itu ,setelah masuk Islam ,Abu Bakar semakin ulet dalam membantu Dakwa Rosululloh Saw.
Abu Bakar sangat percaya dan yakin terhadap apa pun yang disampaikan Rosululloh Saw. Baginya, Rosululloh Saw. ialah pribadi yang jujur dan sanggup dipercaya. Nah, ketika Nabi Muhammad Saw.menceritakan bahwa dia diangkat menjadi Nabi dan Rosul,Abu Bakar pribadi percaya dan menyatakan keimanannya. Beliau mengucapkan Syahadat dan menjadi orang pertama yang masuk Islam.
Keyakinan Abu Bakar terhadap Rosululloh Saw. juga dibuktikan pada waktu terjadi Isro Mikraj. Nabi Saw. menceritakan kejadian yang dialami kepada orang-orang Mekah. Banyak orang yang menyampaikan bahwa Nabi Saw. berbohong,tetapi Abu Bakar membenarkan semua yang diuceritakan Nabi. Atas sikapnya itulah Rosululloh Saw. memberinya gelar "As-Siddiq" yang berarti benar. Sejak ketika itu, debu bakar dikenal denagn sebutan Abu Bakar as-Siddiq.
Abu Bakar adalah sobat Nabi Muhammad Saw. Yang setia dan mendukung perjuangannya. Bahkan, biliau menyerahkan seluruh hartanya untuk kepentingan Dakwa Nabi Saw. Banyak budak yang masuk Islam dan di merdekakan,salah satunya ialah Bilal bin Rabah. Ketika Nabi Saw. menerima gangguan dan bahaya dari orang-orang kafir,Abu Bakar selalu membelanya . Beliaulah yang menemani Rosululloh Saw. hijrah Kemedinah dan dan bersembunyi dari kejaran orang-orang kafir di Gua Tsur.
b. Abu Bakar as- Siddiq Menjadi Khalifah
Pada waktu Rosululloh Saw. sakit Abu Bakar as-Siddiq di tunjuk untuk menggantikan sebagai Imam solat. Abu Bakar adalah sobat Nabi Saw. yang tertua dan paling bersahabat dengan Nabi. Salah satu putri Abu Bakar,yaitu Aisyah,menjadi istri Nabi. Karena itulah, Nabi mempercayainya sebagai wakil ketika Nabi Saw. tidak sanggup menjalankan tugasnya.
Ketika Rosulullah saw. wafat,sahabat berselisih dalam memilih siapa penggantinya. Melalui musyawarah di Saqifah Bani Sa'adah,terpilihlah Abu Bakar as-Siddiq sebagai kholifah pengganti Nabi. Pertimbangannya, Abu bakar ialah sobat Nabi Muhammad saw . yang tertua,taat,dan orang pertama masuk islam. Akhirnya ,Seluruh kaum muslimin menyetujui dan mendukung Abu Bakar Sebagai kholifah pertama dalam Islam.
Selama menjadi khalifah,Abu Bakar as-Siddiq banyak menghadapi tantangan, terutama dari kelompok yang ingin merusak dan memecah belah Islam. Abu Bakar dengan dibantu oleh sobat yang lain berjuang untuk menyelesaikannya. Diantara usaha-usaha yang dilakukannya ialah memberantas gerakan riddah dan nakal Zakat,memberantas Nabi Palsu, menyerupai Musailamah al-Khattab,Tulaibah bin Khawailid as-Asadi dan Sajjah Tamimiyah dan mengumpulkan Al Qur'an di bawah pimpinan Zaid bin Tsabit.