Judul : Prosedur Penyimpanan Arsip
link : Prosedur Penyimpanan Arsip
Prosedur Penyimpanan Arsip
PROSEDUR PENYIMPANAN ARSIP
1. Meneliti dulu tanda pada lembar disposisi apakah surat tersebut sudah boleh untuk disimpan (meneliti tanda pelepas surat/release mark).
Tanda pelepas surat biasanya berupa disposisi dep. (deponeren)yang mengatakan perintah untuk menyimpanan surat.
2. Mengindeks atau memberi isyarat surat tersebut.
Indeks/kode surat dibentuk sesuai sistem penyimpanan arsip yang dipergunakan dan dibentuk untuk memudahkan penyimpanan dan inovasi kembali surat.
3. Menyortir atau memisah-misahkan surat sesuai dengan bagian, problem atau tujuan surat. Kegiatan menyortir/memisah-misahkan surat sebelum disimpan biasanya dilakukan dengan memakai rak/kotak sortir.
( Baca juga : Memproses Perjalanan Bisnis )
4. Menyimpan surat ke dalam map (folder).
Penyimpanan surat ke dalam map/folder sanggup memakai stofmap folio, snelhechter, brief ordner, portapel atau folder gantung lalu dimasukkan ke dalam lemari arsip/filing cabinet atau alat penyimpanan arsip yang lain.
5. Menata arsip dengan baik sesuai dengan sistem yang dipergunakan.
Penyimpanan arsip sanggup memakai sistem penyimpanan arsip sebagai berikut :
a. Sistem Abjad (Alphabetic Filing System)
b. Sistem Tanggal (Chronological Filing System)
c. Sistem Nomor (Numeric Filing System)
d. Sistem Wilayah (Geographic Filing System )
e. Sistem Subyek/Pokok Masalah (Subject Filing System)